Liquidity dalam Terjemahan Santai : pulsapedia.com

Halo semuanya! Kita semua tahu bahwa dalam dunia keuangan, ada banyak istilah yang membingungkan. Salah satu istilah yang sering kita dengar adalah “liquidity”. Tapi, apa sebenarnya liquidity itu? Nah, dalam artikel jurnal ini, kita akan membahas tentang liquidity dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami. Yuk, simak terus!

1. Apa itu Liquidity?

Liquidity adalah kemampuan suatu aset untuk dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat tanpa mengalami kerugian yang signifikan. Artinya, semakin likuid suatu aset, semakin mudah dan cepat untuk menjual aset tersebut dan memperoleh uang tunai.

Contohnya, uang tunai adalah aset yang paling likuid karena kita dapat langsung menggunakannya tanpa perlu menjual apapun. Sementara itu, rumah atau mobil mungkin tidak likuid karena proses penjualannya bisa memakan waktu dan menghasilkan kerugian.

1.1. Mengapa Liquidity Penting?

Liquidity sangat penting dalam dunia keuangan karena likuiditas yang rendah dapat memicu krisis likuiditas dan bahkan kebangkrutan. Misalnya, ketika bank tidak memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi permintaan penarikan dari nasabah, ini dapat menyebabkan krisis likuiditas di bank tersebut.

Selain itu, likuiditas juga sangat penting bagi investor karena semakin likuid suatu investasi, semakin mudah untuk menjualnya dan memperoleh keuntungan atau mencegah kerugian. Misalnya, jika investor ingin menjual saham namun saham tersebut tidak likuid, mereka mungkin harus menunggu lama untuk menemukan pembeli atau menjualnya dengan harga yang lebih rendah.

2. Jenis Liquidity

Dalam dunia keuangan, terdapat tiga jenis liquidity, yaitu :

Jenis Liquidity Deskripsi
1. Liquidity Absolut Asat yang paling likuid dan mudah untuk dikonversi menjadi uang tunai
2. Liquidity Pasar Asat yang likuiditasnya tergantung pada permintaan pasar
3. Liquidity Operasional Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dengan cepat

2.1 Liquidity Absolut

Liquidity absolut merujuk pada aset yang paling likuid dan mudah dikonversi menjadi uang tunai. Contohnya, uang tunai, saham blue chip, dan obligasi pemerintah. Sedangkan aset yang kurang likuid seperti real estate atau mobil mungkin tidak termasuk dalam kategori ini.

Walaupun demikian, investor masih perlu memperhatikan risiko dari aset tersebut meskipun dikategorikan sebagai Liquidity Absolut. Sebagai contoh, obligasi perusahaan yang dianggap sebagai Liquidity Absolut dapat mengalami penurunan nilai jika perusahaan mengalami masalah keuangan.

2.1.1 Keuntungan Liquidity Absolut

Keuntungan dari Liquidity Absolut adalah memungkinkan investor untuk memperoleh uang tunai dalam waktu singkat. Ini adalah pilihan yang ideal bagi investor yang membutuhkan kepastian likuiditas dan mempertimbangkan risiko yang lebih rendah.

2.1.2 Risiko Liquidity Absolut

Walaupun memiliki risiko yang lebih rendah, Liquidity Absolut juga memiliki risiko yang dapat dihadapi investor seperti risiko inflasi dan risiko suku bunga. Meskipun aset yang dianggap Liquidity Absolut cenderung stabil, tetap disarankan bagi investor untuk melakukan diversifikasi portofolio untuk membatasi risiko.

2.2 Liquidity Pasar

Liquidity Pasar merujuk pada aset yang likuiditasnya tergantung pada permintaan pasar. Semakin banyak orang yang ingin membeli atau menjual aset tersebut, semakin tinggi likuiditasnya.

Contohnya, saham dari perusahaan besar mungkin likuiditasnya lebih tinggi karena banyak investor yang tertarik untuk membeli dan menjual saham tersebut. Sementara itu, saham perusahaan kecil mungkin kurang likuid karena sedikit investor yang tertarik untuk membeli atau menjual saham tersebut.

2.2.1 Keuntungan Liquidity Pasar

Keuntungan dari Liquidity Pasar adalah investor masih dapat menjual aset tersebut meskipun likuiditasnya sedang menurun. Hal ini karena masih ada pembeli dan penjual yang tertarik dengan aset tersebut meskipun sedikit.

2.2.2 Risiko Liquidity Pasar

Walaupun memiliki keuntungan, Liquidity Pasar memiliki risiko yang dapat dihadapi investor seperti risiko likuiditas dan risiko kredit. Sebagai contoh, jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan, saham perusahaan tersebut mungkin tidak likuid atau bahkan tidak memiliki pembeli.

2.3 Liquidity Operasional

Liquidity operasional merujuk pada kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dengan cepat. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki piutang yang tinggi mungkin memiliki masalah likuiditas jika piutang tersebut tidak dapat diuangkan dengan cepat.

Untuk mengatasi masalah likuiditas, perusahaan dapat meminjam dana dari bank atau menjual aset yang dimilikinya.

2.3.1 Keuntungan Liquidity Operasional

Keuntungan dari Liquidity Operasional adalah perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansialnya dengan cepat dan dapat menjalankan operasinya dengan lancar.

2.3.2 Risiko Liquidity Operasional

Walaupun memiliki keuntungan, Liquidity Operasional memiliki risiko yang dapat dihadapi perusahaan seperti risiko piutang macet dan risiko utang. Untuk menghindari risiko tersebut, perusahaan harus melakukan manajemen likuiditas yang baik.

3. Cara Mengukur Liquidity

Sekarang, kita tahu apa itu liquidity dan jenis-jenisnya. Namun, bagaimana cara mengukur liquidity suatu aset?

Ada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur liquidity suatu aset, yaitu :

Rasio Deskripsi
1. Current Ratio Perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar
2. Quick Ratio Perbandingan antara aset lancar yang paling likuid dengan kewajiban lancar
3. Cash Ratio Perbandingan antara kas dengan kewajiban lancar

3.1 Current Ratio

Current Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam satu tahun dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio ini, semakin likuid perusahaan tersebut.

3.1.1 Cara Menghitung Current Ratio

Current Ratio dihitung dengan membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar. Contohnya, jika suatu perusahaan memiliki aset lancar sebesar Rp 10 miliar dan kewajiban lancar sebesar Rp 5 miliar, maka Current Ratio perusahaan tersebut adalah 2 (Rp 10 miliar / Rp 5 miliar).

3.2 Quick Ratio

Quick Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aset lancar yang paling likuid. Aset yang paling likuid biasanya adalah kas, surat berharga yang dapat dipasarkan secara cepat, dan piutang yang mudah diuangkan.

3.2.1 Cara Menghitung Quick Ratio

Quick Ratio dihitung dengan membagi total aset lancar yang paling likuid dengan total kewajiban lancar. Contohnya, jika suatu perusahaan memiliki kas sebesar Rp 3 miliar, surat berharga sebesar Rp 2 miliar, dan kewajiban lancar sebesar Rp 5 miliar, maka Quick Ratio perusahaan tersebut adalah 1 (Rp 3 miliar + Rp 2 miliar / Rp 5 miliar).

3.3 Cash Ratio

Cash Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dengan menggunakan kas yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio ini, semakin likuid perusahaan tersebut.

3.3.1 Cara Menghitung Cash Ratio

Cash Ratio dihitung dengan membagi kas dengan total kewajiban lancar. Contohnya, jika suatu perusahaan memiliki kas sebesar Rp 3 miliar dan kewajiban lancar sebesar Rp 5 miliar, maka Cash Ratio perusahaan tersebut adalah 0,6 (Rp 3 miliar / Rp 5 miliar).

4. Kesimpulan

Nah, itulah artikel jurnal tentang liquidity yang disajikan dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Kita sudah tahu bahwa liquidity sangat penting dalam dunia keuangan dan ada beberapa jenis liquidity yang perlu kita ketahui. Selain itu, kita juga sudah tahu cara mengukur liquidity suatu aset dengan menggunakan beberapa rasio.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin memahami konsep liquidity dengan lebih baik. Jangan lupa untuk melakukan diversifikasi portofolio dan manajemen likuiditas yang baik agar dapat menghindari risiko.

FAQ

1. Apa itu liquidity?

Liquidity adalah kemampuan suatu aset untuk dikonversi menjadi uang tunai dengan cepat tanpa mengalami kerugian yang signifikan.

2. Mengapa liquidity penting?

Liquidity sangat penting dalam dunia keuangan karena likuiditas yang rendah dapat memicu krisis likuiditas dan bahkan kebangkrutan.

3. Apa saja jenis liquidity?

Terdapat tiga jenis liquidity, yaitu Liquidity Absolut, Liquidity Pasar, dan Liquidity Operasional.

4. Apa saja rasio yang digunakan untuk mengukur liquidity?

Ada beberapa rasio yang digunakan untuk mengukur liquidity suatu aset, yaitu Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio.

Sumber :